
Teknologi Terbaru, Komputer Canggih Dikendalikan Otak
Teknologi Terbaru, Komputer Canggih Dikendalikan Otak
Ini tentu saja memicu reaksi media terkait ‘pengontrolan pikiran gaya fiksi ilmiah,’ namun aplikasi teknologi ini masih berdekade lamanya – dan itupun nantinya hanya diperuntukkan pilot-pilot penyandang cacat.
Lima tim riset yang terlibat proyek Brainflight yang didanai Uni Eropa memiliki tujuan berbeda dengan aplikasi dalam waktu dekat.
“Teknologi ini penting untuk diaplikasikan pada bidang lain – dan kemungkinan besar diaplikasikan terlebih dahulu pada sektor selain aviasi,” ujar koordinator Brainflight, Tim Fricke, kepada DW.
Sangat Menarik minat publik
Teknologi yang dikembangkan Fricke beserta timnya dapat memudahkan pekerjaan yang menggunakan komputer – dengan memberi PC akses terhadap pikiran dan perasaan pemakainya melalui antarmuka otak-komputer (BCI).
“Kami bisa membuat antarmuka baru yang memperhitungkan lebih banyak informasi mengenai pengguna, seperti nada suara, gerakan, mimikri,” jelas periset Brainflight, Thorsten O. Zander. “Saat ini kalau saya berkomunikasi dengan sistem komputer, biasanya saya memberi perintah langsung: saya mengetik sesuatu atau menggerakkan kursor.”
Komputer belum dapat merekam rasa frustrasi pengguna ketika sesuatu tidak bekerja dengan baik, atau ketidaksabaran karena sebuah program begitu lambat. “Dengan BCI, kami bisa memberikan informasi yang hilang,” ungkap Zander. “Mesin dapat memperkirakan apakah saya sedang sibuk, apakah saya bahagia dengan situasi yang ada, apakah saya sadar ada masalah.”
Telah Bantu dokter selamatkan nyawa
Tim Fricke mengatakan bahwa “kalau melihat dalam sejarah, berkali-kali terlihat bahwa riset aviasi telah memelopori teknologi baru.”
Thorsten Zander ingin hasil riset Brainflight dimanfaatkan rumah sakit. Ia tengah mengerjakan sebuah sistem yang dapat membantu dokter bedah dalam ruang operasi menggunakan antarmuka otak-komputer. Rencananya komputer dapat memperhitungkan keadaan pikiran dokter bedah dan mengkomunikasikannya kepada para kolega.
“Apabila dokter bedah sedang berkonsentrasi tinggi, melakukan operasi yang begitu kompleks, ini akan terlihat dengan lampu kecil berwarna merah, sehingga koleganya mengetahui dan tidak melontarkan pertanyaan,” kata Zander.